Yosh, kembali lagi ke post baru dari blog ini. walaupun masih dipusingkan oleh TB yang tak kunjung mengerti tapi yang pasti tetap semangat ya.
Besok tanggal 9 juni 2015 adalah hari yang tak kalah mendebarkannya saat akan melakukan ujian nasional ya hari dimana berlansungnya ujian SBMPTN bagi yang tidak berhasil lolos snmptn. berbicara mengenai sbmptn, teringat masa-masa perjuangan dulu ketika sma. sehabis ujian nasional berakhir, ada sekitar 2 bulan waktu kosong dari sekolah menuju tanggal tes sbmptn dimana 1 bulan dari un berakhir adalah pengumuman snmptn terlebih dahulu.
Sama seperti UN, untuk menyiapkan sbmptn saya juga ikut bimbel disalah satu bimble dikota bengkulu. bimbelnya juga sampai 5 kali pertemuan dalam seminggu, ya mungkin karena banyaknya yang harus dibahas, dipelajari, dan dipahami. dikarenakan soal sbmptn tidak hanya seputar materi yang dipelajari saat sma, tapi lebih dari itu sudah ketingkat yang lebih tinggi.
Walaupun sampai 5 kali pertemuan perminggu, tidak setiap pertemuan saya hadir kedalam kelasnya. terutama kelas kimia. sama seperti ketika persiapan UN, kelas kimia menjadi kelas favorit untuk tidak mengikutinya. :v sisanya rajin ya. terus selama 2 bulan itu ada 7 kali TO sbmptn yang diadakan. dan dari 7 kali itu cuma 2 atau 3 kali yang ikut dan itupun ada yang tidak serius. jangan ditiru ya bagi siapapun yang membaca ini. terkesan malas emang, waktu libur itu juga aku mulai mencoba game online DN lagi, mengejar id iso kaskus untuk 2 id, dll. tetapi walaupun demikian, saya tetap belajar dirumah dengan buku sbmptn kesayangan yang menemani selama proses belajar dirumah. mungkin karena sifat dan cara belajar orang berbeda- beda ya dan saya sendiri termasuk ke yang lebih suka belajar sendiri.
sehari sebelum ujian dimulai saya dan teman2 yang lain survey ruang kelas ujian yang saat itu diadakan di universitas bengkulu. kami terpencar kemana-mana, dan saat itu aku kebagian di gedung serba guna unib di sektor 8 nya kalo ga salah. sektor 8 saat itu dilantai bawah gsg dibawah tribun yang berhadapan sama arah depan gsg.
memasuki hari H ujian, saya sudah berangkat pagi-pagi menuju unib agar tidak terlambat ujiannya. sesampai disana terlihat sangat ramai oleh para peserta ujian disana saya sedikit kewahalan mencari orang yang saya kenal karena memang sangat ramai. menunggu sampai pintunya dibuka sambil mencari-cari teman.
kemudian pintu dibuka dan para peserta ujian berbondong bondong memasuki gsg tersebut. saya duduk, dan kemudian mengerjakan ujian seperti TO di bimbel biasanya. maksudnya serperti biasanya karena pada pada saat saintek yang terisi tidak terlalu banyak karena tidak berani mengambil resiko nilai minus.
meloncat ke beberapa selang waktu, dimana tibalah saat pengumuman online dari hasil ujian sbmptn. awalnya sempat ragu untuk melihat sekaligus takut. namun mencoba untuk memberanikan diri mengecek dan alhamdulillah dari pengumuman tersebut keluar kotak hijau yang menyatakan saya lulus di teknik elektro unand, dimana pilihan tersbut adalah pilihan ketiga saya. awalnya saya sempat berpikir bocah untuk tidak mengambilnya dan berpikir untuk mengambil mandiri di ptn idaman, its. tetapi setelah berpikir sejenak dan bantuan nasehat orang tua ya krena nasehat orang tua itu yang paling sakti dan ampuh untuk mencari solusi. akhirnya saya ambil hasil lulus tersebut, oh ya saat itu saya belum tau kalo akreditasi institusi unand saat itu sudah “A” loh. dan untuk jurusan sendiri doakan saja 2016 bisa mencapai “A”.
demikian cerita saya mengenai pengalaman mencicipi tes sbmptn yang lumayan menguras tenaga ini. saya berpesan kepada rekan-rekan yang sudah terlanjur memilih pilihan pada 3 daftar pilihan jurusan ketika mendaftar agar tidak menyesal ketika pilihan 1 tidak diterima dan malah pilihan 3 yang dapat. karena apapun yang didapat itu rezeki kalian. sesungguhnya saingan kalian untuk setiap jurusan di setiap ptn tidak hanya puluhan, saingannya ratusan dan bahkan ribuan. bayangkan ketika misalnya ada 70 kuota untuk 1 jurusan. yang ke 71nya tidak lulus padahal sangat bersemangat sekali untuk kuliah dan yang ke 70 ini malah hanya menyia nyiakan kesempatan belajar dengan malas2an dan berencana bahkan mengulang lagi ditahun selanjutnya. tidak salah untuk mengulang lagi, itu pilihan hidup dan hak perorangan tapi saran raya mengulang lah karena memang tidak cocok dan tidak sanggup dijurusannya bukan karena tidak cocok dengan ptn nya. miris sekali mendengarnya ketika ada yang membahas ptn untuk dijadikan alasan mengulang tes.
demikian cerita singkat dari saya, tetap berjuang, senantiasa berdoa kepada Allah agar dberi kemudahan , semoga ini tes terakhir untuk menuju ke kampus tempat belajar kalian, dan tetap keep spirit of education.
salam hangat dari peserta SBMPTN 2014..