Petualangan Minggu Pagi

Posted on

Jadi hari ini hari dimana kami semua telah tertipu atau bisa jadi kesalah pahaman yang membuat kami tertipu. bayangkan pagi pagi jam 7 aku sudah siap-siap. mandi, gosok gigi, komputer dimatikan, dan sampe-sampe lupa sarapan cuma untuk workshop robot yang akan diadakan di UNIB. terbayang pikiranku bahwa nanti akan menjadi workshop yang membosankan apalagi hanya duduk diam mendengarkan penjelasan mengenai sistematika cara kerja robot dan penggunaan software yang diberikan waktu TM. tapi itu bukan bagian yang menariknya. Hal yang sudah mewarnai hari ini yaitu ketika kami sudah registrasi ulang dan akan dibagikan name tag peserta yang telah dicetak namanya masing-masing. ternyata nama kami dari SMAN5 satupun tak ada yang tercantum. aku mulai berpikiran kalo kami ini peserta illegal. mana sebelumnya temanku semangat sekali sampai-sampai 4 jam sebelu TM dia sudah datang kerumah ku dan ingin mengajakku pergi TM barengan. its okay.

Kami semua dengan total 7 orang berencana meminta kejelasan kepada pak syafril yang kata temanku, kade pasca kami telah didaftarkan sebelumnya. okay, kami pergi kesana karena dari kampus unib kerumah pak syafril tidaklah jauh. kami pergi dengan kecepatan lumayan dan aku berada diposisi dua dari belakang. ketika sampai dipersimpangan gang menuju rumahnya, aku sempat berhenti sejenak untuk menunggu bos fadel karena aku tau dia bawa motor dengan pelan sedangkan yang lain sudah pergi duluan. ternyata sesuai dugaanku, dia melewati gang tersebut dengan santai dan aku menyusul. memanggil-manggilnya dengan sedikit klakson berulang-ulang dan barulah dia sadar bahwa dia telah salah jalan.

Sampailah kami di depan rumah pak syafril. temanku kade turun dari motor dan menanyakan dan memberitahu bahwa kami ingin bertemu dengan beliau. tapi sepertinya bertemu dengan beliau tidak lah semulus paha ceribel (yang katanya sih mulus) karena beliau sedang ada di sawah. kamipun kebingungan dan akhirnya ada ibu-ibu entah itu tetangga atau apa, dia menyuruh anak beliau untuk pergi menemani kami dan memberikan arah menuju sawah yang dimaksud. perjalananpun dimulai. kami melewati jalan-jalan diantara kebun sawit dan itu seakan mengingatkanku kepada kampung halaman ibuku, talo. karena keadannya tidak jauh dari itu. untuk keadaan daerah pedalaman dan daerah ‘kota’ pedalaman tak jauh bedanya.

terus, dan terus lurus. hal itu yang terucap adek yang duduk dibelakangku. memandu kami. oh ya, ketika perjalanan menuju sawah, kami terpencar 2 kelompok. yaitu rombongan aku, dwik, pasca, antok yang dipandu oleh adek keceil perempuan yang kuketahui namnya angel. dan 1 lagi dang, fadel, dan maskul dipandu oleh anak kecil cowok. kami terus lurus, dan jalan yang kami lewati itu sudah semakin sempit. dan pernyataan mengejutkan pun keluar dari adek tersebut, kami salah jalan cuy –“.

ketika kami putar arah ternyata bos fadel menelpon antok yang memberitahukan dia sudah sampai ditempat lokasi. bayangkan fadel yang membawa motor dengan pelan saja sudah sampai. berarti sejauh apa kami tersesat ini?. aku tidak kesal ataupun marah ke adek itu karena dia masih anak-anak. yang aku kesal, ketika pasca menyalahkan ketersesatan ini ke adek itu. okay, dia memang salah tapi tidak perlu segitunya kan. kami memutar arah, berjalan terus sampai kami ditelpon kembali oleh fadel, dan ternyata dia melihat kami. dan kami tidak. memang sebelumnya ketika ditelpon kedua kalinya, adek itu sempat ngomong itu jalannya ketika kami sudah putar arah. aku sempat berhenti dan yang lain sudah jauh didepan. terpaksa aku mengejar dan ketika sudah menyusul telpon masuk dari fadel itu.

oke, kami memutar kembali dan untunglah kami bertemu rombongan 1 lagi di suatu gubuk. entah apa perasaan kami saa itu, ternyata orang yang kami tuju tidak ada di lokasi. hmmm. kami pulang dengan memakai jalan yang berbeda, jalan yang berbeda itu terasa lebih sempit dibanding yang kami lewati ketika pergi. kami terus berjalan dengan hati-hati. dan sampailah pada tebing tanah liat yang tinggi. motor pertama yaitu motor dan kerenggo yang dibantu oleh dorongan para kuli menaiki tebing itu. oh ya, kami ada 5 motor dan 3 diantaranya itu motor matic, dan motor matic agak sedikit susah menaiki tebing itu. kedua motor dwik dibantu dorongan juga, kemudian antok tanpa dibantu dengan memainkan gigi 1, terus aku dengan main gigi juga, dan tibalah pada motor terakhir. motor fadel yang mati dan starternya macet, yah jadi terpaksa dorong dari bawah sampai atas dalam keadaan mati. hahahha, tapi itu lah bagian paling menariknya. hari minggu pagiku telah diisi oleh kegiatan seperti itu. aku sempat mengabadikan ketika motor fadel naik tebing. dan durasi videonya cuma sebentar.

kualitas videonya jelek ya? hahaha, sebenarnya petualangan kami masih berlanjut tapi aku sudah capek untuk melanjutkannya. biarlah otak ini saja yang mengingat semuanya. bye

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *