donor darah

Pengalaman Pertama Donor Darah

Posted on

Dikampus saya sejak kemarin dan hari ini ada acara donor darah sukarela yang diadakan oleh PMI. brosur donor darah itu sudah terpampang beberapa hari sebelum hari H. ketika saya melihat brosur itu saya tertarik untuk mencoba donor darah, ya soalnya saya belum pernah melakukan ini dan hanya mendengar cerita dari teman-teman saja. setelah tertarik dan memutuskan untuk ikut saya berusaha mengajak teman-teman yang lain untuk ikutan juga. kebanyakan belum bisa mendonor karena terhalang sakit dan alhamdulillah saya diberi kesehatan dalam beberapa minggu ini.

Hari ini saya pergi ke pkm menuju tempat donor darah tersebut. saya pergi ditemani elwi yang mau menemani dan menunggu di kedai dekat pkm hampir 40 menitan. pertama saya mengisi formulir pendonor, dimana saya harus mengisi data pribadi, berat badan, dan menjawab beberapa pertanyaan dengan pilihan ya, tidak, atau tidaktahu. ada satu pertanyaan yang buat saya agak lucu untuk dijawab, kira-kira pertanyaannya begini, “untuk laki-laki, apakah anda pernah berhubungan seks dengan laki-laki walaupun hanya sekali”. ini pertanyaan atau apa? kalaupun ada yang pernah, pasti malu untuk menjawab iya. oke selanjutnya tes darah, disitu jari tengah saya ditempelkan kebenda yang sekilas berbentuk pena. setelah petugas menggunakannya, saya agak sedikit terkejut karena itu seperti alat pisau kecil yang membuat kulit kita terluka. jari tengah saya mengeluarkan darah, dan diambillah darah tersebut untuk diuji antigennya. kemudian tes tekanan darah dan alhamdulillah hasilnya normal.

donor darah

Setelah melewati prosedur tersebut, saya menunggu dikursi tunggu sembari menunggu giliran dipanggil. cukup banyak orang yang menunggu. dan sampai akhirnya giliran saya dipanggil, darah yang diambil melalui lengan kiri dengan ditusukkan semacam jarum panjang yang lumayan besar ukurannya untuk seukuran jarum. tidak sakit tapi cukup terasa ketika jarum itu ditusukkan, saya melihat darah saya memenuhi selang menuju kantong darah. beberapa menit setelah kantong tersebut terisi penuh. saya menunggu dengan nyaman karena kakak petugas donornya bisa dikatakan kamek. 😀

donornya selesai dan lubang  bekas jarum tadi di plester oleh kaka petugasnya. setelah selesai saya dikasih susu, popmi, dan obat untuk membantu pembentukan eritrosit, dan juga kartu donor yang sepertinya dibawauntuk setiap kai mendonor.

itulah pengalaman pertama saya. saya mencoba mendonor ini karena banyak alasan yakni membantu menyumbangkan darah untuk yang membutuhkan, menyehatkan tubuh, dan ada satu alasan yang bisa dibilang konyol tapi ini cukup masuk akal. alasan ini saya lihat dari salah satu status atau meme (saya lupa) dan berkat ini saya termotivasi untuk ikut mendonor, isinya kurang lebih begini “jangan pernah nikah dengan laki-laki yang tidak pernah mendonor darah”. oh ya disini saya juga tau rhesus darah saya, dan golongan darah saya B+.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *