Membuat Paspor – Bagi kita yang ingin ke luar negeri, ntah itu ke negara tetangga Indonesia atau sampai negara di Benua Amerika sana. Kita diharuskan mempunyai tanda pengenal dari negara asal untuk menjadi pegangan di negara tujuan. Yap, Paspor adalah tanda pengenal kita saat mengunjungi negara lain. Ga ada paspor? Imigran gelap dong heheh (walaupun parameter imigran gelap ga cuma paspor aja ya).
Layaknya KTP yang kita punya sebagai bukti bahwa kita adalah warga negara Indonesia. Paspor juga berfungsi demikian saa kita berada diluar negeri. Terus gimana dong cara dapetinnya? gampil, tinggal urus aja sendiri di kantor Imigrasi di wilayah kamu. Untuk postingan ini saya akan coba berbagi pengalaman mengurus paspor, pada kesempatan ini saya membuat paspor di kantor Imigrasi Padang, Sumatera Barat walaupun saya orang Bengkulu asli. Emang bisa? bisa dong…
Awal mula ketika saya ingin membuat paspor, saya ragu apakah saya harus pulang dan membuat di kantor imigrasi asal daerah saya atau tidak. Karena KTP saya Bengkulu dan saat ini saya berdomisili di Padang maka kasus ini menjadi salah satu keraguan saya. Terus bisa kan? bisa dong. Untuk pembuatan paspor, kita bisa dimana saja membuatnya walaupun KTP kita tidak sesuai dengan provinsi tempat membuat paspor. Misalkan membuat paspornya di Padang, nanti pada bagian pengenal paspor dicantumkan bahwa paspor ini dibuat di Kota Padang.
Apa saja syarat membuat paspor?
seperti yang dilansir website resmi Imigrasi Indonesia.
Syarat-syarat penting membuat paspor yaitu:
1. KTP – Asli dan Fotokopi
2. Akte Kelahiran / Ijazah sekolah (yang ada nama orangtuanya) – Asli dan Fotokopi
3. Kartu Keluarga – Asli dan Fotokopi
4. Formulir pendaftaran (di kantor imigrasi)
5. Materai (bawa aja dulu)
dan ingat. Gunanya dokumen diatas untuk mengecek data pribadi kamu. Jadi pastikan nama kamu di setiap dokumen sama, tidak boleh beda walaupun satu huruf. Kalo beda ya ada tambahan prosesnya muehehe
Untuk biaya pembuatan paspor baru, kalo saya kemaren dikenakan biaya 355 ribu + 5 ribu buat sampul (beli di koperasi sebelah kantornya).
Pada setiap kantor imigrasi, disana ada jadwal yang diperuntukkan untuk mengambil nomor antrian. yap baru sebatas mengambil nomor antrian agar bisa mengurus paspor di kantor. Biasanya jam pengambil nomor antrian mulai pukul 7:30-10.00 dan ketika waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 mesin nomor antrian akan otomatis mati walaupun masih ada orang yang sedang proses mengambil nomor antri. Saya ingat ketika saya coba mengantri ada mbak-mbak yang sudah bersiap untuk mendapatkan nomor antrian, sudah dicek berkas-berkasnya dan ketika mau foto, mesinnya mati. Lah terus gimana dong? mbaknya belum beruntung dan artinya harus datang lagi esok hari. aduhh
Ini antrian jam 6 pagi loh |
Pagi-pagi udah rame aja kan |
Saya bercerita diatas seperti gimana gitu ya. Tapi emang benar, saya mengurus paspor ini dihari ketiga baru dapat. Pada hari pertama saya datang telat yakni jam 8 pagi dan antrian sudah panjang benar bahkan kesempatan saya untuk mendapat nomor antri sepertinya tidak ada. Hari kedua saya datang pagi jam 6 dan antrian sudah panjang juga. Akhirnya masuk setengah 7 dan duduk sesuai antrian. oh ya sebelum masuk para pengunjung memang benar antri layaknya di luar negeri. Antri di halaman kantor imigrasi. Setelah masuk pun saya tetap berdiri walaupun sudah ada kursi 4 baris yang 1 barisnya itu saya perkirakan bisa untuk 25 orangan. Dan akhirnya setelah menunggu sampai jam 10 saya tidak dapat jatah dan harus mengulang lagi besok.
Saya baru sadar kalo orang-orang yang ngantri pertama itu datangnya memang dari pagi benar bahkan ada yang datang dari jam 2 pagi. Super sekali. Karena tau begitu pada hari ketiga saya berangkat dari kos jam 4 pagi. Kemudian Sholat di masjid raya dan akhirnya datang pukul 5 tepat di sana. Di pagi sedingin ini saja sudah banyak orang yang mengantri untuk masuk. Belum lagi ternyata ada nomor antrian yang dibuat pengunjung sendiri sehingga lebih tertata. walaupun sebenarnya itu tidak ada dalam peraturan kantor imigrasi atau kata lainnya illegal tapi menurut saya lumayan bagus. Jam 5 pagi saya datang saja sudah berada di nomor 76. Sungguh bersemangat sekali orang-orang Padang ini ya.
Ini saat baru masuk kedalam kantor. Saat itu belum jam 7. |
Yap, saya berangkat dari jam 4 pagi dan akhirnya setelah melewati beberapa proses seperti mengambil nomor antrian, menunggu untuk antri (jika ditinggal dan saat dipanggil kita tidak ada, ya nomornya hangus :)), wawancara, foto, saya tinggal menunggu 3 hari lagi agar paspornya selesai. Pada hari itu saya baru bisa pulang jam 3 sore. 11 jam untuk mengurus paspor 🙂
Cerita saya diatas seperti menyeramkan sekali berurusan dengan kantor imigrasi. Namun tidak di setiap tempat seperti itu. Tidak disetiap kantor rame seperti itu sampe harus datang jam 3 atau 4 pagi. Apabila teman-teman mempunyai waktu luang mungkin bisa dicoba untuk mengurus paspor, tidak hanya menunggu akan pergi ke luar negeri baru membuat.
Mungkin cukup sekian pengalaman saya mengenai pembuatan paspor. Sebenarnya saya sudah lama mengurus paspor yakni Bulan April 2017 dan baru sempat untuk sharing disini. Dilain waktu saya akan coba berbagi pengalaman tentang mengurus visa, terutama Visa Jepang. Bagi saya ini cukup menarik karena waktu mengurus visa banyak kesalahan yang saya lakukan. Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Dah
Pengen ngurus paspor tapi kartu keluarga hilang haha
eh kok bisa? dak cubo urus baru lagi? penting itu -_-
karena belum ado keperluan buat apa-apa jadi belum diurus. Mungkin kalau pengen keluar negeri baru amb urus lagi (soalny kemarin amb yg menghilangkan haha)
btw di Bengkulu jugo dari pagi la rame nian, amb pernah ngawani sanak yang nak ngurus paspor, jam 7 baru berangkat akhirny sore baru dipanggil wkwk
Kalo blm punya KTP gmna BG?
Untuk anak dibawah 18 tahun (belum punya KTP sendiri) setau saya bisa buat pasport anak dengan bantuan data diri orang tua
Terpaksa harus ngurus KTP yg hilang dulu berarti. Terimakasih,
Informasinya sgt membantu.
Ya betul mbak. Sama-sama mbak.
Mau tanya bang. Emang selalu ngantri ya kalau buat pasport di imigrasi padang?…
Oh ya kalau ada perbedaan tempat lahir antara akte dan ktp jadi masalah besar gak ya bang. Makasih bang.
Halo Indah, setau saya iya. untuk di padang sendiri, saking banyaknya orang yang ingin berurusan di kantor imigrasi padang orang datang pagi2 buta benar bahkan ada yang sudah datang dari jam 2 pagi. lalu pengunjung membuat antrian sendiri. setelah pagar kantor imigrasi dibuka, kemudian masuk satu persatu sesuai antrian yang telah dibuat. sistem antrian ini tidak resmi tapi bagus biar pengunjung rami. foto antrian diatas yang jam 6 pagi itu urutan sesuai orang yang datang. saat itu saya datang jam 5 pagi dan dapat nomor 76.
wah saya kurang tau jika ada perbedaan tempat lahir. setau saya jika nama yang berbeda walaupun satu huruf akan bermasalah. untukkasus itu coba mbak cari tau langsung ke orang imigrasinya. datang saja kesana untuk sekedar bertanya tidak masalah kok.