Setelah sekian lama menunggu, akhirnya kepastian kami untuk kerja praktek datang juga. Dengan bantuan Pak Ing kami akhirnya akan melaksanakan kerja praktek di salah satu perusahaan di Bandung. Kebetulan pemilik perusahaan tersebut memang sudah kenal dekat dengan Pak Ing.
Sebelumnya di pos yang dahulu juga sudah saya sebutkan kalau kami sedang menunggu panggilan kerja praktek dari perusahaan lain. Waktu itu kami sudah memasukkan proposal pengajuan kerja praktek di PT. Krakatau Steel dan juga PT. Chevron. Namun sampai akhir januari tidak kunjung datang kabar yang menggembirakan untuk kami. Hingga akhirnya kami mencoba kesempatan di lain tempat di tempat kenalan Pak Ing itu, di PT. Rekayasa dan Integrasi Sistem Elektronika.
Tanggal keberangkatan pun Tiba, kami berangkat dari Padang Hari Minggu Tanggal 11 Februari 2018. Oh ya sebelumnya untuk tempat tinggal disana kami sudah mencari tempat kos melalui aplikasi pencari kos di android. Untuk kosnya kami beruntung mendapat tempat dekat kampus, untungnya untuk segala akses mudah karena dekat dengan kampus.
Hari pertama kami tiba disana kami berkenalan dengan pemilik perusahaan, Pak Acil namanya dan juga direktur yaitu Pak Reza. Mereka berdua sangat ramah kepada kami. Hari pertama kami disana kami disambut oleh Pak Acil dan Pak Reza dengan duduk santai disebuah pondok di halaman perusahaan. Kami dikenalkan mengenai perusahaan yang beliau garap dan juga apa saja yang mereka kerjakan. Tentunya kami semakin terkesima dengan cerita dari mereka setelah tahu banyak peralatan elektronika yang mereka kembangkan dalam skala besar untuk dibisniskan. Pada hari itu juga kami dikenalkan dengan sebuah alat baru yang menurut saya itu sangat canggih untuk sekarang ini. Ya modul ESP 8266 dimana alat tersebut dapat dibuat untuk projek berbasis IOT.
Selama disana kami lebih banyak menghabiskan waktu di kantor dan juga kos. Saya dan Ade sepertinya bukanlah tipe orang jalan-jalan dimana weekend kami sering tidak tau harus kemana dan akhirnya hanya berdiam diri di kos hahaha. Kos kami sangat strategis, tepat didepan kos kami terdapat sebuah masjid didaerah sana. Sangat praktis dan membantu sekali menurut saya tinggal keluar dan sampai deh dimasjid. Untuk urusan perut kami juga tidak terlalu pusing disana. setidaknya untuk hari kerja makan siang kami bisa diamankan oleh jatah dari kantor sedangkan untuk makan malamnya kami makan di warteg yang jika saya pesan nasi, tongkol, dan tempe hanya kena 7 ribu saja. Angka yang cukup menguntungkan bagi kami untuk bisa hidup di Kota Bandung.
Kami disana kurang lebih 1 setengah bulan. Menikmati kota orang dengan waktu segitu saya rasa sudah cukup dan ingin kembali pulang ke daerah asal. Senang rasanya bisa mendapatkan pengalaman yang berharga.