Pada bagian ini akan sedikit mengisahkan saya dan teman-teman saat melaksanakan KKN. Ngomong-ngomong kenapa sih saya perlu repot-repot menulis pengalaman saya yang sudah lama berlalu? Ya alasannya seperti biasa sih, saya ingin saya dimasa depan bisa melihat cerita saya ini dan kemudian mengingat akan masa lalu yang menurut saya patut untuk dikenang. Harusnya bagusnya ditulis tidak lama setelah kejadian berlangsung but its okay.
|
Baru sampai, tiduran di posko cewek |
Hari pertama kami yang cowok langsung menuju ke posko kami yang cowok yaitu rumah Bu Ita. Rumahnya sedikit terpisah dari rumah warga yang lain tapi tidak terlalu jauh dari masjid dan yang saya ingat disana ada pohon durian. Hahaha ya sih ga penting dengan pohonnya. Kamar yang kami tinggali itu termasuk kategori kecil untuk 7 orang. Tapi setidaknya kami sudah cukup bersyukur untuk saat itu karena sudah ada yang mau menumpangi. Malam itu ketika tidur KKN pertama kali saya sangat ingat bagaimana kami mengadakan sebuah simulasi tidur terlebih dahulu hahaha hal yang sangat lucu waktu itu. Kami melakukan simulasi tersebut biar tau posisi tidur yang pas untuk dibandingkan dengan jumlah orang dan luas kamar. Posisi tidurnya yang lurus gitu aja deh, ga nyaman tapi dinyaman-nyamanin.
Hari berganti kami bangun saat azan subuh berkumandang. Saat itu kami ber7 bergegas menuju masjid terdekat untuk sholat subuh berjamaah disana. Dengan bermodalkan hp untuk penerangan selama dijalan karena gelapnya minta ampun, kami Bersama menuju masjid. Setelah sholat kami menyempatkan duduk disimpang dekat masjid, kenapa begitu karena disana ada tempat duduk melingkar dan ternyata posisi disana ada sinyal. Hal yang sangat ingin kami cari kala itu karena di wilayah sana itu termasuk susah untuk mendapatkan sinyal internet (semoga saja sekarang sudah lancar).
|
Makan bersama di Hari Kedua |
Malamnya kami berkumpul bersama di posko. Karena hari ini hari kedua KKN dimulai yang berarti segala aktivitas yang berhubungan dengan KKN sudah dimulai. Salah satunya apa? Memasak. Yap, teman-teman cewek dihari kedua tanggal 5 juli ini mulai memasak dan hari ini kali pertama kami makan bersama di posko dengan masakan sendiri. Hal itu tentunya berlanjut 40 hari berikutnya. Bersyukur sekali saya mendapat teman kelompok yang tidak rewel jika soal job memasak. Terimakasih teman-teman hehehe
Terlalu sulit bagi saya jika ingin menceritakan satu-satu pengalaman KKN ini. Setiap hari ada saja hal yang berkesan yang dapat saya ingat. Seperti cerita dihari ketiga atau keempat ketika kami disana. Saya memberanikan diri untuk menjadi pengisi kultum subuh di dekat masjid dekat posko cowok. Satu hal yang cukup berani bagi saya mengingat saya sedikit susah untuk berkomunikasi lancar didepan orang banyak. Namun semua itu terlewati walaupun mungkin saat membawakn tidak begitu menarik. Saya juga ingat ketika kami pertama kali mengunjungi kantor wali nigari bersama-sama dengan pembimbing lapangan kami. Kala itu kiranya kantornya tutup dan tidak orang dan sialnya lagi hari mulai hujan. Ya akhirnya tinggallah kami di kantor menunggu pak wali datang. Hal yang kami lakukan saat itu duduk-duduk santai sambal main uno. Sungguh mengasyikkan sekali. Namun waktu sudah berllau cukup lama tapitidak kunjung datang juga. Ternyata pak walinya terkurung hujan di masjid. Akhirnya DPL, Ari, dan saya pergi menjemput beliau dengan menggunakan mobil Pak Ronal.
Pada minggu pertama kami juga menyempatkan jalan-jalan ke air terjun. Tempatnya lumayan jauh dari posko, mungkin sekitar 1 jam setengah untuk sampai kesana. Setelah sampai pun masih dilanjutkan dengan jalan kaki kurang lebih 10 menit. Oh sungguh pemandangan yang sangat bagus ditambah suasana keakraban antar kelompok yang membuat saya sangat senang untuk mengingatnya. Minggu pertama ini juga kalau tidak salah ada acara di taman budaya. Saya lupa acaranya apa yang penting berhubungan dengan agama dan saya ingat disana diisi oleh ustad Arifin Ilham.
Program kerja pada minggu pertama dan masuk minggu kedua juga sudah mulai dijalankan. Ada yang menunggu saat di sekolah, ada yang berkunjung ke puskesmas dan posyandu. Lalu tibalah tanggal 15 juli 2017 dimana saat itu hari sabtu. Kami diizinkan untuk melaksanakan program kerja kami disana. Di sekolah banyak yang kami lakukan, seperti penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan yang baik dan benar. Kalau saya pengenalan huruf jepang kepada anak-anak SD kelas 5 disana dan tentunya masih banyak lagi proker menarik lainnya dari teman-teman.
Mengenai program kerja kelompok, kami berencana membuat taman PKK. Taman itu nanti akan kami isi dengan tanaman obat kemudian disekililingnya di pagar. Hahahaha lucu sekali jika saya ingat ini karena proker ini yang paling lama kami kerjakan. Ya lamanya karena kami membuat pagar dan bahan pagarnya itu kami buat dari bambu. Barang tentu kami tak mau keluar modal ribet dan juga karena sumber daya alamnya yang banyak maka dari itu kami mencari sendiri bambunya. Ini seriusan proker ribet namun kerjaan yang paling saya sukai. Dimulai dari menebang bambung kemudia membelah menjadi potongan kecil. Lalu dibersihkan sehingga tidak ada bagian yang tajam. Kemudian dipakukan pada kayu sehingga membentuk pagar. Menariknya pagar kami ini selesai pada hari H pada saat pulang.
Oh ya hampir lupa, sebelum kelewat jauh saya ingin mengenalkan dengan anak-anak sekitar. Ada Rafif, Fathan, Galang, dan Aldi. Untuk rafif ini saya ingat pertama kali kami datang kesini. Saat kami lagi beristirahat di posko pertama kali. Dia datang duduk di jendela tanpa ngomong apa-apa. Akhirnya dia mendekat saat saya mengeluarkan HP dan saat itulah dia mulai dekat dengan saya. Di posko sendiri, saya termasuk yang paling dekat dengan afif. Bahkan ketika teman-teman lain membujuknya untuk melakukan sesuatu dan dia menolak, dia mau mendengarkan arahan dari saya. Oh sungguh anak yang baik. Ah tidak saya jadi rindu dengan suasana itu hahaha
Masuklah minggu-minggu terakhir di akhir bulan juli kami mengikuti pembukaan turnamen voli disana sebagai panitianya. Kemudian penutupan dilakukan pada tanggal 12 juli malam sampai tengah malam dengan acara orgen. Saya ingat bener kami disana berjoget bersama. Ntah kenapa saya saat itu sangat bahagia malam itu.
Sejujurnya masih banyak hal yang dapat saya ceritakan. Tapi sedikit banyaknya diatas dapat membuat saya di kemudian hari untuk mengingat apa saya yang telah terjadi kalau-kalau saya lupa. Lalu sesuai judulnya apakah indah? Saya akan menjawab dengan yakin bahwa itu adalah masa yang paling kompleks bagi saya. Dimana kami bergembira bersama, drama bersedih bersama-sama, melalui hari bersama dan tentunya hal itu yang akan sangat membekas. Singkatnya ya indah, sangat indah.
Jujur, jika dibanding dengan pengalaman saya di jepang maupun di bandung dengan durasi tinggal yang hampir sama. Tinggal didaerah dengan penuh keterbatasan namun bersama-sama akan lebih menyenangkan dan membekas bagi saya. Kepada teman-teman kelompok terimakasih untuk menjadi salah satu bagian cerita penting dalam hidup saya.
Best Regards,
Abdian
KKN Pariaman Nagari Padusunan
DPL: Pak Ronal
Kelompok : Ari, abdian, wahyu, zikri, dodi, ardi, lutfhi, febrina, tyty, mamen, mila, teteh, imip, intan, enja, riza, bella, gita, tari, ica, ossy, nahal, mayang, ami, vebi, yenti, leon