Kemaren, ada acara kemah gabungan di kwarda bengkulu. disana berkumpul anggota pramuka dari sman3, sman4, sman7, sma pallawa, dan sma tercinta saya, SMAN5. awalnya perwakilan yang datang ke sana cuma saya, andre, justi, dan nita. dengan membawa peralatan seadanya yang sudah kami siapkan. perlengkapan yang kami bawa itu sangat kurang dibanding yang harus dibawa. kami hanya membawa 1 tenda, sekantung tali yang berisi 11 pancang besi. padalah yang harus dibawa lebih dari itu. peralatan masak, lampu emergency, dan juga tikar untuk alas kami tidur lupa kami bawa. dan itu membuat kami cemas.
Ketika pembagian undian untuk apel sore yang diwakili oleh pimpinan sangga. kami (SMAN5) kebagian tugas untuk menurunkan bendera merah putih. waktu pelaksanaannya kami bertiga banyak melakukan kesalahan. tapi kami dibimbing oleh kakak pramuka yang lain bagaimana caranya menurunkan bendera pusaka dengan benar. alhasil yang sebelumnya kami belum tau, kami menjadi tau karena bagi kami itu merupakan ilmu yang baru kamu pelajari.
Karena kami tidak membawa peralatan masak dan yang cewek dari pangkalan kami hanya satu orang. otomatis kami tidak mengikuti lomba masak dan kami menganggur sampai jam setengah 9. aku pulang sebentar kerumah sekitar jam setengah 8 dan meminta andre & justi menunggu selagi aku pergi. ketika diparkiran aku ketemu rhendra dan akhirnya, anggota kami nambah 1 dan itu sudah membuat saya sangat senang. ketika aku sampai dikwarda sekitar jam 8. orang2 sudah sibuk mau masuk ke aula. sesuai jadwal, sekarang adalah waktunya makan.
Makan dengan sistem semua makanan yang dimasak maupun yang dibawa oleh peserta kemah gabungan ini dikumpulkan ditengah dan disiapkan oleh kakak pramuka yang lain. setelah disiapkan oleh mereka. antara cewek dan cowok dan sudah disiapkan jatah masing-masing. makannya cukup 1 suap, setelah itu dioper kearah kanan untuk yang cowok dan arah kiri untuk yang cewek. sistem yang unik dan keren, yang mengajarkan kebersamaan pada waktu jam makan. padahal kami dari sman5 tidak menyerahkan masakan kami dan juga tidak menyerahkan kami. karena kami tidak membawa peralatan masak dan bekal yang dibawa sudah dimakan sebelum waktunya.
Disana juga ada sesi penyampaian materi. dan kami pada saat itu membahas tentang lambang kwarda bengkulu. dari situ, orang yang belum tau jadi tau, orang yang lupa jadi ingat kembali. orang yang sudah tau jadi semakin ingat tentang apa-apa saja yang terkandung dari lambang tersebut. Dan pada sesi itu juga, kami diajarkan tepuk pancasila yang baru saja aku dengar pada saat perkemahan kemaren. dan ternyata, tepuk pancasila sama dengan tepuk pramuka hanya saja diawali dengan 1 jari sampai dengan 5 jari kita menepuk semua. sehabis acara itu, kami dikumpulkan halaman depan kwarda dan melakukan pentas seni. kami membawakan lagu Rhyme In Peace dari bondan. walaupun kami cuma berempat tapi kami semangat dan untunglah teman-teman yang lain ikut nyanyi juga.
Waktu tidurpun tiba, aku yang sebelumnya menguap terus menerus eh waktu sudah ditenda dan sudah berbaring tidak bisa tidur. kami berempat bercerita mengenai kehidupan sekolah kami. dan tertawa sekeras-kerasnya. padahal isi tenda itu cuma 4 orang tapi suara kami tetap keras dan entah kenapa terasa sempit sekali untuk tidur dengan jumlah didalamnya hanya 4 orang. padahal ukurang tenda itu 4 X 6 M. sampai jam 2 aku belum tidur dan samapi jam tersebut aku terus mendengar teriakan dari arah halaman utama kwarda. dan aku tahu itu ternyata gladian calon bantara. untung aku tidak mengikutinya lagi karena sangat capek dan semua materi sudah hampir hilang. aku tertidur, dan terbangun kembali pukul 05.00, kami bangun dan mempersiapkan diri untuk acara selanjutnya.
Kami dibariskan di halaman utama dan diajak berjalan-jalan ketempat yang banyak anjingnya. itu membuatku sedikit takut karena mengingat aku rada2 takur sama yang namanya anjing. ketika kembali kami dibariskan kembali dihalaman dan ternyata acara selanjutnya adalah pelantikan bantara. kami pelantikan bantara, saya berada diposisi paling kanan yang memegang bendera didada dan kami mengucapkan trisatya kembali sebagai wujud dari kesungguhan kami dalam melaksanakan amanat ini. setelah upacara selesai, ternyata acaranya belum selesai. kami dibaw kehutan di kwarda yang terdapat lumpur, kami disuruh menceburkan diri disana dan berjalan disana. ada hal yang menarik waktu dirawa tersebut. kaki kiriku tersangkut di lumpur itu. ketika aku berusaha mengangkatnya itu terasa sulit sekali karena seperti ada yang menahannya dan khawatir sepatu yang aku kenakan tercopot dari kakiku dan pastinya kalo sudah lepas akan sangat sulit untuk diambil kembali.
Kegiatan dilumpur selesai kami disuruh untuk berbaris di halaman utama lagi dan menyaksikan pelantikan calon penegak menjadi bantara. yah, 5 orang yang datang ke sana (saya, rhendra, andre, justi, nita) merasakan kesenangan tersendiri karena saya dan rhendra dilantik menjadi penegak bantara dan mereka dilantik menjadi penegak.