Aku dan Jam Gadang #Trip-1 – Pukul 23 lewat 5 saya mencoba memulai menulis tentang cerita beberapa hari ini. kupikir sayang jika tidak dimasukkan dalam sobat kecilku ini. walaupun keadaan tubuh memang letih semua, iringan musik mp3 dilaptop membuatku bersemangat.
seminggu terakhir ini banyak yang sudah terjadi. hari-hari saya dipenuhi oleh agenda jalan-jalan dan juga diselingi istirahat seharian, kelabor, rapat angkatan dan masih banyak yang lainnya. seperti hari sabtu kemarin saja saya mendapat pengalaman yang menarik ketika pergi ke payakumbuh untuk memenuhi undangan nikahan abangnya da nofal. ya sesuatu yang baru pertama kali saya lihat.
waktu itu kami para anggota labor eldi berencana pergi ke payakumbuh dengan mobil ade. jumlah kami terhitung banyak untuk ukuran satu mobil xenia. dari padang saja kami ada ber 9 orang didalam mobil itu, yang berarti ada 1 baris yang duduk sampai 4 orang, mobil xenia. dan ketika sampai padang panjang, ditambah lagi 1 muatan hingga akhirnya mencapai 10 orang. muat, tetapi tabah saja menahan sempitnya ruang gerak.
sesampainya di payakumbuh, kami disambut oleh da nofal. walaupun sudah sampai, kami belum masuk kedalam, kami masih menunggu aiqi karena hadiah pernikahannya ada sama dia (atau menunggu hadiahnya?). Ketika dia sampai, kami masuk, bersalaman dengan orang tua da nofal, kemudian mengambil hidangan yang sudah disiapkan (baru sampai langsung makan aja. hahah). disana saya menyadari ada hal yang aneh. waktu selesai makan, saya mendengar percakapan anak kecil sesamanya dengan bahasa sekitar (minang payakumbuh). terus terang, saya tidak mengerti apa yang mereka katakan. astaga, apa artinya, saya tidak tau. dari situ saya sadar, jika disini beda dan seperti itu. berarti di daerah lain juga punya ciri khas sendiri, walaupun sama-sama dalam rumpun bahasa minang.
Semoga SAMAWA da |
Lalu dari payakumbuh kami menuju perjalanan pulang…
saat diperjalanan saya pikir mobil ini akan langsung kepadang. tetapi didalam mobil ada yang bilang kalo saya belum pernah ke jam gadang di bukit tinggi. ya memang benar, saya belum pernah. saya hanya pernah melihat dari foto dan membaca sejarah tentang jam itu saja. tapi dari percakapan disana, saya tidak tau kalau mobil ini akan mengarah kesana. namun akhirnya mobil memang mengarah ke arah sana, dan ketika saya melihat jamnya dari kejauhan, saya terpesona :D.
Dalam pikiran saya selama ini, jam gadang itu berada di sebuah bukit, jauh dari keramaian, dan di pinggir kota. ternyata semuanya salah, jam gadang ternyata pusat 0km nya kota bukit tinggi, dikeliling oleh toko kecil maupun besar, dan juga selalu ramai dikunjungi wisatawan. dan akhirnya saya melihat jam itu. 😀 terimakasih ke anggota eldi yang telah mewujudkan impian itu. sempat berpikir untuk ngetrip sendiri kesana (serius loh, sedih ya).
foto-fotonya besok ya. fakir kuota ini 🙁
Ceritanya lanjut di pos berikutnya ya.